Minggu, 28 Mei 2023
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 1 Ungaran

Penggunaan Thestoryboardthat.com Untuk Belajar Simple Past Tense Dan Present Perfect

Penggunaan Thestoryboardthat.com Untuk Belajar Simple Past Tense Dan Present Perfect

Penulis: Nisaul Choiriyah, S.Pd.

Latar Belakang Masalah

Grammar menjadi momok yang menakutkan bagi siswa selain speaking skill. Beberapa siswa mungkin mampu menghafal rumus dengan tepat akan tetapi tidak sedikit dari mereka masih bingung cara menggunakannya sesuai konteks. Khususnya dalam penggunaan tenses Simple Past tense dan Present perfect, sama – sama tenses yang dapat digunakan untuk mengekspresikan kegiatan yang telah dilakukan di masa lampau.

Selain dari faktor pemahaman dalam penerapan tenses, dalam bahasa Inggris, kita juga mengenal perubahan kata kerja berdasarkan waktu, kita belajar mengungkapkan kegitan masa kini (present), lampau (past), dan yang akan datang (future), juga yang dimodifikasi berdasarkan penggunaannya apakah sebuah habit/ fakta (simple), sesuatu yang sedang terjadi (progressive/continuous) atau yang telah terjadi (perfect). Kekomplesitivitas ini merupakan salah satu faktor keterbatasan siswa dalam menerapkan rumus. Sebagai contoh, kita mengenal verb 1 – verb 2- verb 3, verb-ing dan verb-s, (eat-eats-ate-eaten-eating)  di mana perubahan tersebut tidak ada dalam Bahasa Indonesia.

Di dalam kelas, selain kompleksivitas materi, teknik penyampaian juga sangat mempengaruhi level kepemahaman siswa terhadap materi (khususnya Simple Past Tense vs Present Perfect). Guru yang mampu mengadaptasi teknik/ pendekatan yang tepat akan mampu menghidupkan suasana dan membuat materi membekas pada anak – anak. Penyampaian materi yang monoton masih sering terjadi karena guru masih menerapkan teacher – centred.

Dari ketiga faktor di atas, saya sebagai guru Bahasa Inggris dan juga yang menghadapi permasalahan serupa ingin mengubah stigma belajar grammar yang susah menjadi menyenangkan untuk diikuti, dan agar supaya siswa saya mampu memahami dan menggunakan Simple Past tense dan Present Perfect dengan baik dan benar.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Simple past tense dan present perfect adalah grammar rules yang akan sering muncul dalam teks yang akan dipelajari oleh siswa, maka praktik baik ini diharapkan dapat menjadi referensi guru Bahasa Inggris lain dalam mengajarkan Simple past tense dan present perfect. 

Tantangan

Pemilihan media dan teknik pembelajaran yang tepat merupakan salah satu tantangan terbesar saya dalam menyampaikan materi grammar. Memastikan siswa tidak bosan di dalam kelas dan tetap fokus pada pelajaran serta membuat siswa paham tentang perbedaan Simple Past tense dan Present Perfect adalah tantangan yang saya hadapi.
Dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru dan murid untuk menyelesaikan masalah ini.
Dalam masalah ini, pihak yang terlibat adalah guru dan 36 siswa kelas X SMAN 1 Ungaran.

Dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru dan murid untuk menyelesaikan masalah ini. 

Dalam masalah ini, pihak yang terlibat adalah guru dan 36 siswa kelas X SMAN 1 Ungaran.

Langkah – langkah

Untuk menghadapi tantangan yang ada, langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Pertama, saya mengidentifikasi akar permasalahan terlebih dahulu. Selanjutnya mencari literatur yang relevan untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Literatur didapatkan dari wawancara teman sejawat atau para ahli di bidangnya dan membaca beberapa jurnal.

Dari literatur yang telah saya dapatkan, saya memilih comic strip untuk mengajar Simple Past tense vs Present Perfect dan saya direkomendasikan teman untuk menggunakan thestoryboardthat.com, sebuah aplikasi berbasis web gratis tanpa registrasi yang memungkinkan siswa untuk membuat komiknya sendiri. Thestoryboardthat.com sangat mudah dioperasikan dan hanya membutuhkan internet dan laptop, fitur di dalamnyapun juga relatif lengkap untuk membuat sebuah komik sederhana.

Kemauan siswa dalam belajar sangat diperlukan dalam melaksanakan strategi ini. Di dalam kelas, siswa akan disajikan sebuah dialog menggunakan thestoryboardthat.com terlebih dahulu sebagai pengantar materi, lalu siswa dikelompokkan, dan kemudian secara berkelompok mereka melakukan identifikasi dan eksplorasi terhadap beberapa pertanyaan seputar dialog dan mereka harus menuliskan jawabannya di padlet.com (mengidentifikasi verb 2 a.k.a past tense verb) dan Quizziz untuk Present perfect (membedakan has/ have), dalam tahap ini guru menjelaskan sedikit tentang konsep simple past tense, untuk mengetahui kepemahaman siswa selanjutnya siswa mengerjakan isian singkat dalam bentuk dialog dalam sebuah komik, setelah itu siswa diminta menyusun dialog berkaitan dengan masa lampau menggunakan thestoryboardthat.com. Setelah selesai,siswa mengkoordinir kelas untuk urutan kelompok yang hendak presentasi ke depan. Siswa mempresentasikam hasil dialog ke depan kelas, untuk siswa yang tidak mendapat giliran ke depan akan memberi masukan/ komentar ke teman yang sedang maju mempresentasikan. Secara bersamaan, guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi dan presentasi.

Berikut adalah link perangkat pembelajaran inovatif dengan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning pada materi Simple Past tense

https://drive.google.com/file/d/1hoLGUWYMnhARmPQE25eADyjZ9X8eTi5U/view?usp=sharing

Adapun link video pembelajaran inovatif Simple Past tense adalah sebagai berikut.

Refleksi Hasil dan Dampak Dengan menggunakan komik strip, hampir 90% siswa setuju bahwa comic strip mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Simple Past tense. Mereka juga setuju bahwa pembelajaran Simple past tense menggunakan komik strip menyenangkan Hal tersebut dituturkan siswa dalam angket yang dibagikan guru, berikut hasilnya:

Selama mengikuti pembelajaran, siswa terlihat antusias dan sangat senang serta bersemangat. Mereka sangat menikmati membuat komik menggunakan thestoryboardthat.com dan mampu mengerjakan tugas dengan baik dan hasilnya sangat kreatif. Hal tersebut terlihat dari gesture dan semangat mereka saat mengikuti kelas. Berikut salah satu siswa saya saat menyusun dialog. siswa terlihat lebih antusias dan menikmati kelas. Mereka lebih terlihat seperti menyalurkan hobi daripada belajar grammar. Berikut saya lampirkan hasil karya siswa dan tanggapan mereka terhadap pembelajaran Simple past tense menggunakan comic strip.

Dampak positif tidak hanya dirasakan oleh siswa tetapi juga oleh guru, guru tidak perlu menyampaikan materi terlalu lama karena siswa sudah melihat langsung pola penulisan di dalam dialog sehingga mereka sudah mempunyai bekal dan contoh terhadap materinya.
Selain mendapat komentar yang membangun dari siswa, RPP saya juga diapresiasi oleh rekan teman sejawat saya, setelah menampilkan RPP ini dan menceritakan rencana pembelajaran saya saat meminta masukan pada rekan sejawat, mereka terlihat sangat antusias dan menanyakan tentang thestoryboardthat.com.
“Ih kok lucu, ajarin pakai thestoryboardthat.com ya bu, sepertinya anak – anak akan senang..” (Sri Diana – Guru Bahasa Jawa, SMAN 1 Ungaran)
“Anak – anak jadi lebih seneng belajarnya ini pasti ya!” (Juang Yasmin – Guru Seni Rupa, SMAN 1 Ungaran)
“Bu Nisa tau dari mana, kok kreatif sekali” (Prama Putranto – Guru PJOK, SMAN 1 Ungaran).
Keberhasilan praktek pembelajaran materi Simple Past tense menggunakan sintaks Problem Based Learning, didasari oleh beberpa faktor, yaitu pertama media pembelajaran yang digunakan, thestoryboardtaht.com adalah aplikasi baru bagi murid sehingga mereka antusias untuk mengeksplornya. LKPD yang disusun juga dalam bentuk komik hal tersebut memudahkan siswa dalam menerapka n rumus simple past tense. Karena kelas disetting secara berkelompok hal tersebut mendorong siswa lebih nyaman dan bebas dalam berpendapat sehingga mereka saling sharing pengetahuan, materi dapat terserap dengan baik dan merata di dalam kelas. Adanya kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas mendorong siswa untuk melakukan yang terbaik, all out, dan timbul rasa kompetisi, hal tersebut dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan komunikasi siswa.

Pembelajaran dari keseluruhan proses
Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran yang telah dilaksanakan guru, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran agar kelas terasa lebih menyenangkan sehingga siswa lebih antusias dan bersemangat sehingga berdampak baik pada peningkatan hasil belajarnya.
Setelah melakasanakan praktik pembelajaran inovatif ini, guru akan tetap berinovasi dan menggali informasi berkaitan dengan inovasi pembelajaran yang akan diterapkan pada kegiatan selanjutnya.

KELUAR