Pada hari Senin tanggal 17 Agustus 2020 ada pemandangan yang berbeda dibanding hari-hari lainnya. Tentu saja pada hari itu SMA Negeri 1 Ungaran memang akan melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 walaupun masih dalam masa pandemi Covid-19. Pelaksanaan upacara hanya diikuti oleh guru dan karyawan, petugas upacara juga berasal dari guru, tetapi untuk pengibar bendera dan ajudan mengambil dari siswa-siswi yang menjadi anggota peleton inti SMA Negeri 1 Ungaran. Namun bukan itu yang menjadikan hari Senin tanggal 17 Agustus 2020 terasa sangat berbeda, tetapi suasana sekolah yang seolah berubah menyerupai pasar karena didepan area hall sekolah sudah tersedia banyak sayur mayur yang beraneka ragam seperti pada umumnya yang biasa dijual dipasar.
Pagi itu disaat upacara masih berlangsung, SMA Negeri 1 Ungaran mendapat kiriman sayur mayur dari daerah Kopeng dengan jumlah yang sangat banyak. Ternyata berita tentang jatuhnya harga sayur mayur petani di daerah Kopeng sampai juga di telinga bapak/ibu guru SMA Negeri 1 Ungaran. Melalui inisiatif beberapa guru, akhirnya tercetus ide untuk iuran secara sukarela dan uang yang terkumpul selanjutnya dibelikan sayur mayur petani dari Kopeng. Tentu saja niat pembelian sayur ini adalah untuk membantu meringankan beban petani yang menderita kerugian karena harga sayur mayur jatuh dan jika dijual pun harganya sangat rendah, bahkan untuk menutup biaya operasionalnya pun masih belum cukup. Bahkan beberapa petani ada yang membagi-bagikan sayur mayur kepada siapapun secara cuma-cuma.
Suasana keramaian seperti layaknya pasar langsung terlihat didepan area hall saat bapak/ibu guru saling bergantian memilih beberapa jenis sayuran untuk dibawa pulang, sebagian ada yang untuk dikonsumsi sendiri dan sebagian lagi dibagi-bagikan kepada para tetangga di rumah. Beberapa jenis sayuran yang diambil adalah kol, kubis, jipang, tomat, wortel dan terong. Selain untuk dikonsumsi sendiri, beberapa sayuran juga disisihkan sesuai kebutuhan karena sebagian juga akan dibagi-bagikan kepada panti asuhan, pondok pesantren dan beberapa masyarakat yang membutuhkan. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya paket bantuan yang semula hanya berupa sayuran kemudian ditambah lagi dengan beras sebanyak 10 kg. Total sayuran yang dibagikan sebanyak 85 plastik dan beras 5Kg sebanyak 85 kantong. Daerah yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Kawengen, Panti Asuhan Zamzam Desa Kalongan dan Pondok Pesantren Muawanah Desa Lerep.